Labels

Sunday, February 5, 2017

Pilkada Janjimu Gombal Mukiyo

Gombal Mukiyo adalah dua kata yaitu gombal dan mukiyo. "Gombal" menurut Kamus bahasa Jawa (bausastra Jawa) Poerwodarminto. 1939 diartikan pakaian yang sudah lama, warna pudar dan robek-robek. "Mukiyo" adalah nama seorang lelaki keturunan Jawa. Dalam hal ini Mukiyo diartikan seorang lelaki ketururan Jawa, dan dalam cerita tentang gombal mukiyo ini adalah nama seseorang, yang sampai sekarang masih misterius latar belakangnya, tidak jelas bagaimana awalnya, dan siapa sebenarnya Mukiyo ini, sampai sebegitu fenomenalnya, namanya diabadikan sedemikian rupa. Satu-satunya informasi yang bisa dilacak adalah Mukiyo ini diduga berjenis kelamin laki-laki.  "gombale mukiyo", adalah istilah orang Jawa jika mengkonotasikan terhadap perilaku seseorang yang banyak janji namun tidak di tepati. Biasanya mereka akan bicara "ealah gombale mukiyo kok dipercaya" "ealah pakaian mukiyo kok dipercaya". Ungakapan ini merujuk terhadap seseorang yang mendapat gelar seperti Mukiyo.

Ada juga desa desus yang menyatakan bahwa di Jawa Timur sekitar Ngawi sampai Sragen Jawa Tengah, pada masa lampau ada seorang gila laki-laki yang berkeliaran dengan membawa sebungkus pakaian bekas miliknya. Namun cerita ini tidak bisa dipegang kebenarannya, hanya istilah ini lebih tepat digunakan untuk menyebutkan seorang Penipu.


Berkanaan dengan janji-janji palsu dan manis ini, pada bulan ini PILKADA SERENTAK segera dilaksanakan. Tentu saja banyak sekali janji-janji manis berterbaran, Ada janji yang memenuhi logika kewarasan, namun juga banyak janji manis juh dari logika nalar yang benar-benar bisa terrealisasijika mereka ini menjadi Pimpinan baik Gubernur, Walikota dan Bupati. Janji-janji ini tentu membutuhkan kewarasan berpikir untuk melaksanakannya. Jika tidak maka membutuhkan kekuatan supra adi kodrati untuk melaksanakannya dan atau membutuhkan mati rasa dengan mengambil uang rakyat (korupsi) untuk memenuhi janji politiknya. Tentu saja jika hal ini dilaksanakan maka bukan hasil terbaik yaitu masyarakat adil dan makmur yang didapat tetapi penderitaan dan kesengsaraan rakyat yang diciptakannya.

Apakah rakyat yang waras mau ditipu oleh si Gombal Mukiyo???

Mari kita cermati bersama, bagaimana ciri-ciri orang yang menipu atau jujur dalam mengemban amanah yang diberikannya kelak. 

Ciri-ciri seorang penipu. Terdapat empat orang yang harus dipandang sebagai musuh yang berpura-pura sebagai sahabat (amittamittapatirupapaka) yaitu :
A. orang yang tamak ( Annadathuro ),
B. orang yang banyak bicara tetapi tidak berbuat sesuatu ( Vaci paramo ),
C. penjilat ( Annuppiyabhani ) dan
D. kawan pemboros ( Apayasahayo ).
Ciri-ciri orang yang berpura-pura baik ( Annadathuharo ) yaitu:
1. Ia yang tamak;
2. Ia memberi sedikit dan meminta banyak;
3. Ia melakukan kewajibannya karena takut;
4. Ia hanya ingat akan kepentingannya sendiri.

Ciri-ciri seorang yang banyak bicara tetapi tidak berbuat sesuatu (Vaci paramo) yaitu:
1. Ia menyatakan berkenaan dengan hal-hal yang lampau;
2. Ia yang menyatakan berkenaan dengan hal-hal yang mendatang;
3. Ia berusaha untuk mendapatkan simpati dengan kata-kata kosong;
4. Bila ada kesempatan untuk membantu, ia menyatakan tidak sanggup.

Ciri-ciri seorang penjilat ( Annupiyabhani ) yang berpura-pura baik yaitu:
1. Ia menyetujui hal-hal yang salah;
2. Ia tidak menganjurkan hal-hal yang benar;
3. Ia akan memuji dihadapanmu;
4. Ia berbicara jelek tentang dirimu dihadapan orang-orang lain.

Selanjutnya mari kita merinci janji-janji para calon Kepala Daerah di daerah anda masing-masing: gunakan nilai ukur diatas, apakah sesuai logika atau hanya isapan jempol belaka. Jika masuk dalam unsur seorang yang Berpura-pura baik, Banyak Bicara tatpi tidak berbuat, Seorang Penjilat

Maka hanya satu pilihanmu 

JANGAN DI PILIH SI GOMBAL MUKIYO ITU

khusus untuk saudara-saudaraku warga DKI Jakarta, anda harus waras, anda harus sadar, mana calon pimpinanmu yang benar-benar waras dan realistis dengan yang hanya mengumbar janji manis namun tidak bisa dilaksanakan. Pahami ciri-cirinya, abaikan ungkapan-ungkapan madu racun yang memabukkan dirimu. Gunakan Logika nalar berpikirmu. Karena Nalarmu adalah karunia yang dianugerahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa untuk digunakan dengan benar. Kesalahan dalam memilih suatu pilihan dalam hidup, bukan nilai jeblok yang kau dapat, tetapi kesengsasran yang diciptakan sendiri.

Mata digunakan untuk melihat, lihatlah hal-hal yang baik, hal hal yang benar.
Telinga digunakan untuk mendengar, dengarlah hal-hal yang baik, hal hal yang benar.
Otak digunakan untuk berpikir, pikirkanlah hal-hal yang baik, hal hal yang benar.
Hati digunakan untuk merasakan, gunakanlah perasaan hal-hal yang baik, hal hal yang benar.

Kadar Keimananmu bukan ditentukan oleh figur atau sosok tertentu yang kau sukai, tetapi oleh
Pikiran, ucapan dan perbuatanmu sendiri.

Selamat memilih, semoga sukses selalu
Ingat jangan gombale mukiyo yang kau pilih


Salam santun dari Mukidi

1 comment: