Labels

Thursday, February 9, 2017

Heboh Cara Presiden Jokowi Menjawab Pertanyaan SBY



Mantan Presiden SBY dalam akun twitternya bertanya kepada Presiden  Joko Widodo (Jokowi), “Saya bertanya kepada Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak untuk tinggal di negeri sendiri, dengan hak asasi yg saya miliki? *SBY*” dalam akun twitternya.

Bukan pertanyaan yang akan saya bahas karena mengajukan pertanyaan adalah hak asasi bagi si penanya, demikian juga Mantan Presiden Susilo Bambang Yudoyono, namun jangan abaikan bahwa hak menjawab atau tidak merupakan hak asasi bagi yang ditanya, demikian juga dengan Presiden Jokowi, kecuali jika pertanyaan itu diajukan oleh Hakim, Jaksa atau Team Pembela, jika suatu pertanyaan yang diajukan oleh mereka tidak mendapat jawabannya maka akan bermasalah secara hukum.

Pertanyaan adalah usaha seseorang untuk mengetahui suatu permasalah dan ingin diketahuinya. Baik secara langsung maupun tidak langsung. Suatu pertanyaan dapat dijawab dengan satu dari empat cara menjawab suatu pertanyaan yaitu:
1. Dijawab secara langsung,
2. Dijawab dengan analisa,
3. Dijawab dengan pertanyaan balik, dan
4. Tidak dijawab dengan mengabaikannya.

"Pertanyaan macam apa yang harus dijawab secara langsung?", disini pertanyaan wajar dan bisa dicerna/diketahui jawabannya oleh si penanya, maka layak mendapat jawaban langsung, misalnya; 'Apakah materi itu kekal?, Apakah perasaan tubuh itu kekal?, Apakah pencerapan itu kekal?'. Sebab jika pertanyaan ini tidak dijawab langsung maka akan mengundang anggapan salah kepada orang yang ditanya. Bisa dianggap bodoh atau terlalu menyepelekan si penanya sehingga menimbulkan keributan yang tidak penting. Kasus perdebatan berkepanjangan bisa saja timbul jika jawaban yang diberikan tidak memuaskan si penanya, maka jawaban langsung harus menyertakan bukti otentik dan valid sehingga si penanya tidak mempunyai ruang untuk membantahnya, dan kecerdasan si penjawab yang akan menentukannya.
 
"Pertanyaan apa yang harus dijawab dengan analisa?"
, pertanyaan yang perlu analisa mendalam memerlukan pemahaman bagi si penanya untuk memahaminya, maka perlu jawaban yang mengandung analisa tertentu bagi si penanya jika ingin mengetahui jawaban dari pertanyaannya, misalnya; “Apakah yang tidak kekal itu materi?”, kemampuan si penanya dalam menganalisa jawaban ini dan kemampuan menganalisa pertanyaan dari si penanya oleh yang ditanya, akan menghasilkan jawaban dan pertanyaan yang berkualitas. Disini kecerdasan dan kebijaksaan si penanya dan si penjawab akan dapat diketahui dari bobot pertanyaan dan bobot jawaban.  

"Apa yang harus dijawab dengan pertanyaan balik?", tujuan menjawab dengan pertanyaan balik ini mengandung berbagai asumsi. Jika si penanya itu adalah orang yang tanda kutip lebih cerdas, maka bertanya balik adalah salah satu usaha si penjawab untuk mengetaui jawaban dari pertanyaan tersebut, karena jelas si penjawab belum menguasai materi pertanyaan tersebut, seperti Agus Hari Murti Yudoyono yang bertanya balik kepada Najwa Shihab dalam acara Mata Najwa. Selain itu ada satu contoh pertanyaan lain yang perlu ditanyakan balik misal 'Apakah mata dapat mencerap segala sesuatu?', jawaban dari sipenanya akan menentukan jenis jawaban yang akan diberikan oleh orang yang ditanya. Mengapa demikian?. Sebab tujuan dari memberi jawaban adalah supaya si penanya mendapat kepuasan akan hasil jawaban tersebut atau dari “belum tahu” menjadi “tahu”, kecuali jika pertanyaan itu untuk menyudutkan seseorang atau mengetest kecerdasan seseorang, maka pertanyaan balik adalah langkah jitu untuk mengunci secara telak kepada si penanya.

"Pertanyaan apa yang harus diabaikan?", disini tidak semua pertanyaan harus dijawab, namun untuk mengabaikan pertanyaan tersebut tidak serta merta semua pertanyaan boleh tidak di jawab. Hanya pertanyaan yang tidak membawa manfaat saja yang tidak harus dijawab. Misalnya seorang pemuka agama ditanya oleh seseorang, Ia berhak mengabaikan pertanyaan itu dan tidak menjawab misalnya, 'Apakah dunia itu abadi?, Apakah dunia itu tidak abadi?, Apakah Sang Tercerahkan ada setelah kematian?, Apakah Sang Tercerahkan tidak ada setelah kematian?, Apakah jiwa sama dengan tubuh?, Apakah tubuh itu satu hal dan jiwa itu hal lain?'. Mengapa tidak dijawab?, sebab pertanyaan tersebut tidak membawa pengaruh, dan hanya sebagai pengetahuan  saja dan tidak membawa manfaat bagi si penanya dan si penjawab. Akhirnya dijawab akan menimbulkan debat kusir tiada guna.

Kemudian kita membahas pertanyaan SBY kepada Presiden dan Kapolri. 

Apakah Presiden Jokowi dan Kapolri Tito Karnavian wajib menjawab atau tidak perlu menjawab?. 

Dalam konteks ini adalah TIDAK PERLU DI JAWAB, sebab sebenarnya SBY telah tahu jawabannya, karena beliau sebagai mantan Presiden tentu sangat paham dan tahu prosedur, protokoler mengajukan suatu pertanyaan kepada seorang pejabat, dalam hal ini presiden dan kapolri.

Lantas mengapa dalam twitter SBY mengajukan pertanyaan tersebut kepada Presiden dan Kapolri?

Jawabannya SBY MENCARI SENSASI

Lho kok bisa?

Bisa saja sebab beliau sangat paham, sebagai publik figur mantan presiden dan saat ini putranya sebagai calon gubernur tentu saja segala gerak geriknya akan selalu disoroti oleh berbagai pihak, baik lawan politik maupun pendukungnya. Maka dengan mengajukan pertanyaan melalui media sosial ini akan mengundang SENSASI, istilah lain adalah MENGIKLANKAN AGUS HARIMURTI YUDOYONO. Dan strategi mengiklankan putranya ini sangatlah cerdas dan jitu, sebab GRATIS. Bayangkan jika memasang iklan di media cetak apalagi media elektronik, berapa biaya yang harus dikeluarkan.

Mantan Presiden BJ Habibie pada bulan lalu mengajukan permohonan audiensi untuk bertemu kepada Presiden Jokowi melalui Setneg, demikian juga dengan mantan wakil presiden Tri Soetrisno. Maka jika SBY benar-benar ingin mengajukan pertanyaan tentu beliau akan mengajukan Surat Resmi kepada Sekretaris Negara untuk mengadakan pertemuan kepada Presiden Jokowi, dan sebagai mantan presiden tentu saja tidak akan ada penolakan.

Mengapa beliau mengajukan pertanyaa melalui media sosial?

Jawabnya PASANG IKLAN PASLON 1

No comments:

Post a Comment